Follow me on Twitter RSS FEED search

Serial Anak-Anak Mamak - Pukat

Cerita “Serial Anak-Anak Mamak - Pukat”

Selamat Datang di keluarga Mamak, Mari berkenalan dengan Mamak yang galak dan penuh disiplin. Bapak yang menyenangkan dan selalu pengertian, si sulung Eliana, Pukat, Burlian serta si bungsu Amelia.
Meski dibesarkan dalam kesederhanaan, keterbatasan, berbaur dengan kepolosan dan kenakalan, Mamak selalu menanamkan arti kerja-keras, kejujuran, harga diri serta perangai tidak tercela. Dan di sini, kasih sayang keluarga adalah segalanya. Selamat Datang di dunia anak-anak yang tidak pernah kalian bayangkan.

Posting kali ini saya akan sedikit bercerita pada salah satu novel “Tere Liye” dari salah satu novel “Serial Anak-Anak Mamak”, yaitu “PUKAT”. Novel Serial Anak-Anak Mamak terdiri dari empat Novel, Burlian (November 2009), Pukat (Februari 2010), Amelia (September 2010), dan Eliana (Februari 2011). Empat buku ini bukan Tetralogi dan sekuel. Karena saya membaca Novel Pukat terlebih dahulu dan belum membaca Novel Burlian jadilah saya menceritakan novel Pukat terlebih dahulu… hehehe padahal Novel pertamanya adalah Burlian.. aku terbalik mbacanya.. hehehehe tapi ga masalah kok.. karena novel ini tidak sekuel tp cenderung menceritakan suatu kisah dari sudut pandang tokoh utama novel. Tapi bagi sahabat yang belum mbaca disarankan mbaca Burlian terlebih dahulu biar lebih afdhol.. :D

Novel Pukat ini sangat menarik (Two Thumbs - *****), novel ini menceritakan kisah anak-anak yang polos, lugu, ceria. Banyak sekali kisah yang disajikan dalam novel ini dan banyak pula pelajaran yang dapat dipetik dari kisahnya, salah satunya adalah :

Pelangi Hatiku – menceritakan kisah dari teman Pukat yang bernama Raju yang jatuh cinta ‘Monyet’ pada Saleha yang merupakan murid pindahan, pada awalnya Raju adalah anak yang bandel dan sering bolos. Ketika bertemu Saleha, perubahan 180 derajat secara mendadak terjadi pada Raju menjadi anak yang berangkat paling pagi dan rajin berangkat sekolah… hahahaha :D Ga salah juga klo ada pepatah “wanita adalah kelemahan laki-laki..”… hehehehe :p Banyak cerita yang lucu dan polos yang disajikan hingga mengocok perutku yg sedikit kembung.. hahaha :D. Lalu bagaimanakah kisah cinta Raju..?? apakah berakhir happy ending ato sad ending..?? temukan sendiri dengan membaca novelnya :p .. hehehehe

Kaleng Kejujuran – menceritakan kisah yang mengandung nilai kepedulian terhadap tetangga dimana sekarang nilai ini sudah mulai luntur bahkan banyak yang tidak mengenal tetangganya dan juga mengajarkan arti nilai kejujuran yang sudah mulai luntur saat ini. Saya tertarik pada salah satu nasehat ibu pada anaknya “Kiba, tidak ada yang paling menyedihkan didunia ini selain kehilangan kejujuran, harga diri, dan martabat. Kita sudah kehilangan semuanya. Bapak kau pergi selamanya. Harta benda, Kebun ladang, Pendidikan, semuanya. Berjanjilah Kiba, berjanjilah walau hidup kita susah, sebutir beras pun tidak punya, kau tidak akan pernah mencuri, tidak akan merendahkan harga dirimu demi sesuap makanan”.(keterangan : Kiba merupakan salah satu tokoh dalam cerita yang berperan sebagai guru ngaji Pukat).

Seberapa Besar Cinta Mamak – menceritakan kisah kasih sayang Mamak terhadap anaknya. Ada nasehat yang dilontarkan Bapak pada Pukat,Burlian, dan Amelia, “Jangan pernah membenci Mamak kau, jangan sekali-kali Karena jika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi kau, Amelia, Burlian dan Ayuk Eli, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian…”.

Untung Rugi – menceritakan kisah Mamak yang menjual barang dagangannya bersama Pukat dan Burlian. Saya tertarik dengan nasihat yang dilontarkan Bapak pada Pukat dan Burlian, “Jual beli itu dihalalkan. Siapa yang menjual dengan baik, memberikan barang dengan benar, tanpa menipu, senang hati melebihkan timbangan, member bonus tambahan, niscaya dia mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat” dan juga “Rasa senang yang muncul tidak bisa dibeli dengan uang segunung”.

Pipa Pembuangan Terkotor – menceritakan kisah akibat perbuatan “menggunjing”. Saya tertarik dengan nasihat Nek Kiba yang merupakan guru ngaji Pukat terhadap murid-muridnya, “Lubang pembuangan terkotor di dunia adalah mulut kita. Nek Kiba menghela nafas pelan, Mulut kitalah yang setiap hari mengeluarkan bau paling memualkan, mulut kitalah yang tega mengunyah bangkai, mulut kitalah yang menelan lantas memuntahkan kotoran busuk. Oi, andaikata kalian bisa menjaganya, tetap kebanyakan dari kalian tidak bisa menghindari mulut mengeluarkan sampah-sampah tidak berguna, meski tidak bau dan tidak mengganggu. Kalian tetap sering mengeluarkan ucapan mubazir, perkataan sia-sia. Apalagi yang sama sekali tidak bisa menjaganya. Sungguh itulah lubang pembuangan terkotor di dunia”.

Masih banyak lagi kisah-kisah yang menginspirasi, kisah-kisahnya sungguh diceritakan sangat menarik, alur cerita yang asik, serta banyak kisah yang polos dan lucu sehingga mengocok perut kembungku ini hehehehe :D, dan pendekatan persuasive yang sungguh gamblang dan tidak kurang pula nilai positif yang disampaikan dalam setiap kisah-kisah yang diceritakan. Sangat disarankan sahabat membaca Novel ini.. sekarang saya membaca Novel Burlian.. mungkin diposting selanjutnya saya sedikit bercerita lagi mengenai Novel Burlian.. jadi tak sabar menunggu novel selanjutnya.. hehehe :p . Teruslah berkarya om Tere Liye ... hehehe :p

Posted By :
FIRMAN NURDIANSYAH ( PEY_MANTOLET@YAHOO.COM )

Rachael Corrie in Memorial

Pertama kali mendengar kata Rachael Corrie adalah dari nama kapal yang mengangkut para sukarelawan dalam misi perdamaian untuk Gaza. Namun sapa yang tau bahwa ternyata nama kapal yang mengangkut sukarelawan tersebut mengambil nama dari aktivis yang gugur dalam misi perdamaian di Gaza Palestina. Kali ini saya akan mengulas sedikit tentang salah satu aktifis yang bernama Rachael Corrie. Rachael Corrie adalah seorang anggota dari gerakan solidaritas internasional (International Solidarity Movement - ISM). Dia meninggal pada saat umur 23 tahun pada tanggal 16 Maret 2003 karena ditabrak buldoser “angkatan pertahanan Israel laknatullah” ketika itu Rachael Corrie berusaha untuk mencegah penghancuran rumah rakyat palestina dengan memasang tubuhnya sebagai tembok penghalang namun dengan biadapnya pasukan Israel laknatullah tetap memajukan alat berat tersebut hingga menindih tubuh Rachael Corrie. Padahal Rachael Corrie tidak mengenal dengan keluarga yang tinggal dirumah tersebut namun atas dasar kemanusian dia bertindak. “Hati nurani tidak membedakan suku-agama-ras, ketika melihat ketidakadilan hati nurani lah yang merasakan dan berteriak… ”. Lihatlah sekarang..banyak protes-protes yang melayangkan anti Israel laknatullah dan mereka menyerukan “FREE GAZA & SAVE PALESTINA”.

Sejak kecil Corrie sudah sering melakukan aksi-aksi membela warga yang tertindas dan sengsara, kadang hanya dengan puisi-puisi yang menyentuh. Hingga tumbuh dewasa Corrie memilih bergabung dengan sebuah organisasi International Solidarity Movement (ISM) untuk menjadi relawan Palestina. Sekarang Corrie menjadi tokoh yang dicontoh relawan lain, sebagai individu yang melakukan aksi secara nyata saat dunia hanya bisa mengecam dan mengutuk, saat dunia tak mampu menghentikan kekejaman dan kekejian israel laknatullah.

Corrie adalah tokoh relawan sejati yang tetap menjadi inspirasi, seorang gadis Amerika dengan gagah berani bahkan mengorbankan jiwanya untuk warga tertindas, berjuang untuk membela hak-hak rakyat Palestina. Corrie adalah seorang tokoh wanita pemberani dengan dedikasi tinggi pada kegiatan kemanusiaan.

Berikut adalah kata-kata yang menyentuh dari Rachael Corrie saat berumur 5th :

I'm here for other children.

I’m here because I care.

I’m here because children everywhere are suffering and because forty thousand people die each day from hunger.

I’m here because those people are mostly children.

We have got to understand that the poor are all around us and we are ignoring them.

We have got to understand that these deaths are preventable.

We have got to understand that people in third world countries think and care and smile and cry just like us.

We have got to understand that they dream our dreams and we dream theirs. We have got to understand that they are us. We are them.

My dream is to stop hunger by the year 2000.

My dream is to give the poor a chance.

My dream is to save the 40,000 people who die each day.

My dream can and will come true if we all look into the future and see the light that shines there.

untuk melihat videonya :

http://www.youtube.com/watch?v=UK8Z3i3aTq4&feature=player_embedded

Mungkin sedikit sekali saya mengupas tentang Rachael Corrie, dibandingkan dengan Rachael Corrie apa yang kulakukan masih belum apa-apa. Mari kita berjuang untuk kebebasan Gaza dan Palestina minimal dengan DOA.


Reference :

http://politikana.com/baca/2010/06/04/tragedi-mavi-marmara-mengingatkan-kembali-pada-relawan-sejati-rachel-corrie.html


Posted By :

FIRMAN NURDIANSYAH ( PEY_MANTOLET@YAHOO.COM )

Design by: WPYAG
Blogger Template by Anshul | Funny Pictures.